Kata-kata Terakhir Pramugari Tenangkan Penumpang Saat Azerbaijan Airlines Jatuh



AKTAU, iniberita.my.id  – Kecelakaan pesawat yang melibatkan Azerbaijan Airlines pada Hari Natal 2024 menewaskan 38 orang, termasuk seorang pramugari berani, Hokuma Aliyeva (33), yang turut mengorbankan nyawanya dalam tragedi tersebut. Pesawat yang mengangkut 67 orang tersebut jatuh di dekat Aktau, Kazakhstan, setelah terbang dari Baku, Azerbaijan, menuju Grozny, Rusia. Dugaan awal menyebutkan bahwa pesawat tersebut mungkin ditembak dengan rudal Rusia.

Dalam momen-momen terakhir sebelum pesawat jatuh, Aliyeva terdengar melalui pengeras suara menenangkan penumpang. "Semuanya akan baik-baik saja," kata Aliyeva dengan tenang, berusaha memberikan rasa aman di tengah kepanikan yang melanda kabin. Meskipun dalam situasi mengerikan, kata-kata Aliyeva memberikan ketenangan bagi para penumpang yang ketakutan.

Subkhonkul Rahimov, seorang penumpang yang selamat, mengenang keberanian Aliyeva. "Dia menunjukkan tekad luar biasa. Meskipun dalam situasi yang mengerikan, dia tetap menjalankan tugasnya dengan sempurna. Dia berbicara dalam bahasa Azerbaijan dan menenangkan penumpang, meminta mereka untuk tetap tenang," ujar Rahimov.

Aliyeva yang bergabung dengan Azerbaijan Airlines sejak 2016, dikenal sebagai sosok yang ceria dan selalu membuat keluarganya bangga. Keluarganya mengungkapkan, "Dia selalu bilang kepada kami untuk bangga padanya." Dalam percakapan sebelumnya, Aliyeva sempat bercerita bahwa pesawat yang ia tumpangi hampir mengalami kecelakaan, namun kali ini, takdir berkata lain.

Di sisi lain, rekan pramugari Aliyeva, Zulfugar Asadov, memberikan kesaksian yang menggambarkan detik-detik terakhir pesawat tersebut. "Saat kami mendekati bandara, kami melihat kabut tebal yang menghalangi jarak pandang. Upaya pendaratan pertama dan kedua gagal. Kemudian, kami mendengar suara aneh dari luar pesawat, dan kepanikan mulai menyebar di kalangan penumpang," ungkap Asadov.

Kepanikan itu segera ditanggulangi oleh para awak pesawat yang berusaha menenangkan penumpang. Asadov juga mengungkapkan bahwa meski mengalami luka parah akibat benturan, ia tetap sadar dan berusaha membantu proses evakuasi setelah pesawat jatuh. "Saya mencoba membuka pintu untuk memberikan udara segar, dan membantu penumpang yang selamat," tambahnya.

Kapten Igor Kshnyakin dan co-pilot Aleksandr Kalyaninov, yang juga tewas dalam kecelakaan tersebut, dipuji karena keberanian mereka yang berhasil membawa pesawat keluar dari wilayah udara Rusia untuk mencoba mendarat di Kazakhstan. Namun, pesawat akhirnya pecah saat roda pendaratan depan menyentuh tanah, dan hanya 29 orang yang berhasil selamat dari tragedi tersebut.

Keluarga, rekan kerja, dan penumpang yang selamat mengenang Hokuma Aliyeva sebagai sosok yang penuh keberanian, berusaha tenang di saat-saat terakhir untuk memberikan harapan kepada orang lain. Tragedi ini menjadi pengingat betapa pentingnya keberanian dan ketenangan dalam situasi darurat. (Red.D)

0 Comments:

Post a Comment