BPBD Karangasem Imbau Pelaku Wisata Air untuk Waspada Saat Hujan Deras

  

 Jakarta, iniberita.my.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karangasem mengeluarkan imbauan kepada pelaku wisata air, seperti rafting dan snorkeling, untuk menghentikan sementara aktivitas saat hujan deras. Langkah ini diambil guna mengurangi risiko kecelakaan yang dapat membahayakan wisatawan.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa, mengungkapkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata setempat untuk menyampaikan imbauan tersebut kepada para pelaku usaha pariwisata.

“Kami hanya memberikan imbauan, bukan larangan. Namun, ketika hujan deras, aliran sungai yang biasa digunakan untuk rafting akan menjadi sangat deras dan berbahaya,” ujar Arimbawa, Rabu (18/12/2024).

Ancaman Risiko Wisata Air Saat Hujan

Selama Desember ini, intensitas hujan deras hampir terjadi setiap hari di wilayah Kabupaten Karangasem. Aktivitas arung jeram dianggap sangat berisiko dalam kondisi seperti ini, karena debit air sungai dapat melonjak secara tiba-tiba.

Selain rafting, Arimbawa juga menyoroti risiko yang dihadapi oleh aktivitas snorkeling dan diving. Ketika hujan deras, gelombang laut cenderung membesar, dan air laut menjadi keruh, yang dapat mengurangi visibilitas dan menambah risiko bagi wisatawan.

Waspada Pendakian Gunung Agung

Tidak hanya wisata air, BPBD juga mengimbau para pendaki Gunung Agung untuk meningkatkan kewaspadaan. Jalur pendakian di musim hujan sering kali licin akibat aliran air, yang bahkan dapat berubah menjadi aliran deras menyerupai air terjun di beberapa titik lereng gunung.

“Pendaki perlu berhati-hati karena kondisi jalur sangat licin, terutama saat hujan deras. Ini untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan,” tambah Arimbawa.

Harapan Kepatuhan dari Semua Pihak

BPBD Karangasem berharap imbauan ini dapat dipatuhi oleh pelaku wisata dan wisatawan untuk menjaga keselamatan bersama.

“Semoga semua pihak memahami dan mematuhi imbauan ini demi menghindari risiko kecelakaan yang bisa terjadi,” pungkas Arimbawa.

Langkah ini menjadi pengingat penting bahwa keselamatan harus menjadi prioritas utama, terutama dalam kondisi cuaca ekstrem yang tak terduga.(Red.D)

0 Comments:

Post a Comment