Kediri, iniberita.my.id - Kelangkaan elpiji bersubsidi tiga kilogram bisa segera teratasi. Setidaknya, Pertamina Kediri menggerojok tambahan hingga 60 ribu tabung Oktober ini. Hingga akhir tahun ini mereka berencana menambah hingga 225 metrik ton atau sekitar 85 ribu tabung baru.
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsih mengatakan, sebelumnya mereka mengajukan penambahan kuota sebesar 11 ribu metrik ton ke Pertamina.
Setelah mendapat pengajuan kuota tersebut, Pertamina melakukan peninjauan lapangan. Salah satunya, menghitung kebutuhan elpiji bersubsidi.
Dari hasil peninjauan itu, menurut Tutik Pertamina melakukan penambahan secara bertahap. “Sudah ada tambahan 29 ribu tabung, tambah lagi 31 ribu tabung sekian,” kata Tutik sembari menyebut penambahan sekitar 60 ribu tabung itu setara dengan 180 metrik ton.
Lebih jauh Tutik menjelaskan, hingga akhir tahun 2024 ini Pertamina akan melakukan penambahan bertahap. Jumlahnya total mencapai 85 ribu tabung atau setara 225 metrik ton. Penambahan tersebut mencapai 0,7 persen dari kuota awal Kabupaten Kediri.
Terkait pengajuan penambahan kuota yang mencapai 11 ribu ton, diakui Tutik pihaknya berupaya memaksimalkannya. Jumlah tersebut sebesar 20 persen dari total kuota awal yang mencapai 57.595 metrik ton. “Memang biasanya yang disetujui jauh di bawah (pengajuan, Red),” lanjut Tutik.
Untuk diketahui, dengan kuota awal sebesar 57.595 metrik ton di awal 2024, kuota elpiji hingga akhir tahun 2024 nanti akan mencapai 58.030 metrik ton atau setara dengan 19,34 juta tabung elpiji tiga kilogram.
Dengan kuota sebesar 58.030 metrik ton hingga akhir tahun, Tutik meyakini kebutuhan elpiji bersubsidi warga Kabupaten Kediri sudah mencukupi.
Karenanya, jika hingga minggu kedua Oktober ini sudah ada penambahan 180 metrik ton, ada kekurangan sebesar 255 metrik ton yang harus dipenuhi oleh Pertamina. “Insya Allah Pertamina sudah berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan itu,” jelas Tutik.
Bagaimana dengan pengajuan tambahan 11 ribu ton yang tidak mungkin dipenuhi Pertamina? Tutik mengaku tidak mempermasalahkannya.
Sebab, jika pengajuan pemkab disetujui semua, justru akan membuat Kabupaten Kediri banjir elpiji bersubsidi. Apalagi, sebentar lagi sudah memasuki musim penghujan.
Seperti diberitakan, sebelumnya dinas perdagangan melakukan sidak ke sejumlah agen dan pangkalan elpiji. Hal tersebut dilakukan setelah mereka menerima laporan tentang kelangkaan elpiji di sejumlah daerah.
Merespons hal tersebut, menurut Tutik Pertamina juga membuat aturan baru. Yakni, terkait penambahan stok dari pangkalan ke pengecer.
Jika sebelumnya pangkalan hanya mengalokasikan 10 persen stok ke pengecer, sekarang diperbolehkan hingga 20 persen.
“Ini (penambahan stok di tingkat pengecer, Red) juga upaya agar penyebaran elpiji di masyarakat lebih merata. Dan dari pantauan, beberapa pangkalan sudah menerapkan itu,” papar Tutik.
Tutik mengatakan, setelah mendapatkan laporan terkait kelangkaan elpiji melon, pihaknya langsung bergerak cepat.
Dua bulan terakhir ini, pihaknya melakukan monitoring di beberapa titik untuk memastikan kuota elpiji bersubsidi di pasaran.
“Kami rutin melakukan monitoring di beberapa titik, untuk menindaklanjuti laporan masyarakat,” terang Tutik. (Red.D)
0 Comments:
Post a Comment