Kediri, iniberita.my.id - Tidak ada yang tahu kapan ajal akan menjemput. Ini seperti yang dialami oleh bocah berinisial FAF dan MNR.
Kedua bocah taman kanak-kanak (TK) itu harus kembali ke pangkuan Sang Pencipta saat masih berumur 5 tahun.
Tak bisa dibayangkan bagaimana sedihnya orang tua, keluarga, orang terdekat, dan teman-teman mereka.
FAF dan MNR harus meninggalkan keluarga dan teman-temannya untuk selama-lamanya.
Kedua bocah malang itu ditemukan tenggelam dalam keadaan sudah tewas di sungai desa setempat.
Mereka diduga kuat terpeleset hingga akhirnya tenggelam di sungai sedalam 1,5 meter itu. Proses evakuasi yang dilakukan oleh warga itu pun berlangsung dramatis.
Terlebih saat keduanya ditemukan oleh warga yang nekat terjun ke sungai yang mengalir di desa tersebut.
Kepala Desa Mojoayu Yosi Mardiana mengungkapkan kondisi kedua korban saat proses evakuasi.
"Keduanya ditemukan meninggal dunia dengan kondisi membiru dan terbujur kaku," ujar Yosi kepada media ini.
Tidak ada yang tahu pasti berapa lama keduanya tenggelam. Namun, melihat jasad korban yang sudah membiru, diduga mereka tenggelam cukup lama.
Terlebih keduanya telah berpamitan untuk pergi memancing sekitar pukul 11.00 WIB. Sementara itu, keluarga dan warga baru curiga sekitar pukul 13.00 WIB.
Saat dievakuasi, jasad keduanya langsung dibopong. Dari video yang beredar, jasad keduanya sudah membujur kaku.
Tak ayal, itu membuat kesedihan semakin mendalam. Namun begitu, tak banyak yang bisa dilakukan oleh keluarga FAF dan MNR.
Atas peristiwa itu, kedua orang tua korban memutuskan tidak melaporkannya ke kepolisian.
"Mereka mengaku tidak memperdebatkan atau menuntut kejadian tersebut," ucap Yosi sembari menunjukkan surat pernyataan dari kedua keluarga korban.
Mereka hanya bisa pasrah. Keluarga korban berusaha untuk mengikhlaskan. Menganggap peristiwa itu merupakan musibah.
"Sesuai permintaan dari orang tua korban, mereka menolak dilakukan visum. Dan mereka juga sudah membuat surat pernyataan," terang Yosi. (Red.D)
0 Comments:
Post a Comment